Ia bertanya: “Terkadang aku shalat dengan ayahku di rumah,
agar ayahku dapat meraih pahala shalat berjamaah. Apakah yang aku lakukan ini benar?”
Ya, yang kamu lakukan benar. Tapi jangan juga melewatkan shalat jamaah (di masjid)
Jangan lewatkan shalat berjamaah (di masjid).
Kamu dapat mendirikan shalat dengan ayahmu sebelum iqamah, dan meniatkannya sebagai shalat sunah bagimu.
Jadi, kamu shalat dengan ayahmu terlebih dahulu sebagai shalat sunah, lalu kamu dapat pergi untuk shalat berjamaah di masjid.
Bisa juga kamu katakan kepada ayahmu, “Tunggu saya sebentar.” Lalu kamu pergi shalat berjamaah di masjid, kemudian kamu pulang untuk shalat dengan ayahmu sebagai shalat sunah.
Jadi, jangan selalu atau sering melewatkan shalat berjamaah
dengan tidak pergi ke masjid. Jangan seperti itu!
Tapi shalatlah bersama ayahmu, lalu pergilah ke masjid. Lakukan keduanya.
Semoga Allah Tabaraka wa Ta’ala memberkahimu dan memberkahi baktimu kepada ayahmu.
====
يَقُولُ فِي بَعْضِ الْأَحْيَانِ أُصَلِّي مَعَ وَالِدِيْ فِي الْبَيْتِ
لِيَنَالَ وَالِدِي أَجْرَ الْجَمَاعَةِ فَهَلْ فِعْلِيْ صَحِيحٌ؟
نَعَمْ صَحِيحٌ فِعْلُكَ وَلَكِنْ لَا تُفَوِّتْ صَلَاةَ الْجَمَاعَةِ
لَا تُفَوِّتْ صَلَاةَ الْجَمَاعَةِ
فَإِمَّا أَنْ تُصَلِّي مَعَ وَالِدِكَ قَبْلَ إِقَامَةِ الصَّلَاةِ وَتَنْوِي أَنَّهَا نَافِلَةٌ لَكَ
فَتُصَلِّي مَعَهُ نَافِلَةً ثُمَّ تَذْهَبُ وَتُصَلِّي مَعَ الْجَمَاعَةِ فِي الْمَسْجِدِ
أَوْ تَقُولُ لِوَالِدِكَ اِنْتَظِرْنِي فَتَذْهَبُ تُصَلِّي مَعَ الْجَمَاعَةِ فِي الْمَسْجِدِ ثُمَّ تَأْتِي وَتُصَلِّي مَعَ وَالِدِكَ نَافِلَةً
لَا تُفَوِّتْ الصَّلَاةَ دَائِمًا أَوْ غَالِبًا
لَا تَذْهَبُ إِلَى الْمَسْجِدِ لَا
صَلِّ مَعَ وَالِدِكَ وَاذْهَبْ إِلَى الْمَسْجِدِ اِفْعَلِ الْأَمْرَيْنِ
وَعَسَى اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى أَنْ يُبَارِكَ فِيكَ وَفِي بِرِّكَ لِوَالِدِكَ